Selasa, 03 Januari 2012

Puri Saren Ubud Menopang Kokoh Pariwisata Ubud Yang Eksotis




Barangkali saat teman – teman Blogger dan wisatawan lainnya mampir ke Bali untuk pertama kalinya, mungkin salah satu tempat yang paling ingin dikunjungi untuk berwisata adalah Pantai Kuta,,,ya, pantai pasir putih yang terletak di bagian Selatan pulau Bali ini memang punya daya tarik yang tinggi,,, bahkan sudah menjadi ikon pariwisata bagi Pulau Bali. Mungkin bagi teman - teman yang belum pernah mengunjungi Bali akan bertanya – tannya apa yang dicari orang ke Pantai Kuta? Salah satunya adalah panorama sunset-nya yang begitu memukau,,,tapi masih ada lagi… jika anda suka suasana pantai namun tidak ingin meninggalkan kenyamanan kehidupan modern maka disinilah tempatnya,,,, mall – mall besar, hotel dengan berbagai kelas, restaurant cepat saji, butik serta toko – toko pakaian merek lokal hingga internasional,,, buat teman - teman yang suka menikmati kehidupan malam ada bar, pub, club yang siap menerima anda untuk bergabung didalamnya,,,,,semua fasilitas itu dapat teman – teman temukan di Kuta……Kalau bagi saya, daya tarik Pantai Kuta itu saya bandingkan seperti gadis modern nan molek, modis, mentereng, dan segala hal yang sophisticated,,, yang bisa membuat banyak orang jatuh cinta padanya….
Tapi penulis tidak akan bercerita lebih jauh tentang Pantai Kuta nan gemerlap,,,Melalui tulisan ini, penulis ingin mengajak teman – teman untuk menikmati tempat wisata lainnya di Bali yang tidak kalah terkenalnya dari Pantai Kuta,,,,,Dimana itu?? Tempat yang saya maksud adalah Ubud…pernah mendengar nama ini?? Eat, Pray, Love, novel terkenal karya Elizabeth Gilbert yang juga dibuatkan film dengan judul yang sama, mengambil salah satu lokasi syutingnya di tempat ini….
 Ok,,,Sekarang mari kita mulai perjalanan ini untuk mengenal Ubud lebih dalam,,, Ubud terletak di Kabupaten Gianyar, berada kira – kira 300 meter diatas permukaan laut dengan cuaca yang cukup sejuk…., ya,,kurang lebih satu setengah jam dari Pantai Kuta,,,itupun kalau tidak macet…Seperti yang saya katakan sebelumnya, Ubud punya pamor yang sama dengan Kuta. Bagi para wisatawan, kalau ada waktu lebih, biasanya mereka menyempatkan waktu mengunjungi tempat yang indah ini,,, 

                                                          (salah satu sudut kota Ubud)


Pamor boleh sama, tapi suasana Pantai Kuta dan Ubud begitu berbeda, jika Kuta saya bandingkan dengan sosialita molek yang modern ,,,,maka Ubud itu, seperti gadis molek nan kalem yang bisa membungkus secara cantik pengaruh budaya modern dengan keanggunan lokal yang ia miliki,,,mengapa? Ya, Ubud bukan tempat yang gemerlap seperti Kuta,,, di Ubud tidak ada mall – mall besar, restaurant cepat saji, pub atau hotel – hotel franchise Internasional…Lalu pertanyaan yang muncul, apa yang bisa saya nikmati di Ubud? Banyak sekali….Berbagai panorama alam serta budaya…Seberapa menarik?? Bagi saya, Ubud tak kalah menarik dari Pantai kuta, walaupun dengan format dan kondisi yang berbeda…Di Ubud tidak ada pantai, tapi teman – teman bisa menemukan panorama sawah dan alam hijau yang begitu luas …Walaupun mungkin ramainya Ubud hampir sama dengan Kuta,,,Tapi tidak serta merta menjadikan Susana Ubud sehiruk pihuk dan segemerlap Kuta…..Bagi anda yang penat dengan kehidupan kota, maka tempat ini sangat tepat untuk dikunjungi,,,Ada apa saja disini? Berbagai tempat wisata alam dan budaya mulai dari Monkey Forest, berbagai museum lukisan, Wisata Arung Jeram,  Puri Saren Ubud, Pura Lotus, Pasar Seni yang menjual berbagai kerajinan khas Bali dan tempat – tempat wisata lainnya…,,,Jalanan di Ubud selalu ramai dengan pengunjung baik wisatawan lokal maupun internasional mulai dari pagi hingga malam,,,bahkan kadang di beberpa spot sampai penuh sesak. Tapi Ubud sampai saat ini tidak gemerlap seperti Kuta…mengapa?? Dari sinilah penulis ingin mengajak teman – teman menjawab pertanyaan tersebut…Semua itu penulis mulai dari memperkenalkan Istana Puri Saren Ubud, ya inilah “tokoh utama” dalam tulisan ini,,, Tempat ini selain menjadi situs bersejarah, juga memiliki peran yang begitu penting dalam memproteksi Ubud dari gemerlapnya kehidupan modern.

                                 (Ancak Saji di Puri Saren Ubud)

Menemukan lokasi Puri Saren Ubud tidaklah sulit, bangunan bergaya tradisional Bali ini hingga kini masih berdiri gagah dan megah di tengah – tengah kota Ubud..Mungkin bagi teman – teman yang awam dengan istilah Puri Saren Ubud, penulis ingin sedikit memperkenalkannya….Puri adalah sebutan orang Bali bagi istana tradisional yang didiami oleh orang – orang penting, biasanya keturunan raja – raja Bali terdahulu ,,Dulu Ubud menjadi kota kerajaan selama lebih dari seratus tahun dimana sampai saat ini sang Raja bergelar “Tjokorda atau Agung”. Puri Saren Ubud dibangun oleh Ida Tjokorda Putu Kandel yang memerintah pada tahun 1800-1823 Masehi, dan tetap terjaga sampai saat ini. Hingga sekarang keturunan raja – raja Ubud beserta keluarganya masih tinggal di Puri Saren Ubud. Tempat ini juga dibuka sebagai tempat wisata, yang didalamnya terdapat benda – benda dan arsitektur bangunan tradisional Bali yang memiliki estetika yang tinggi. Walaupun dikembangkan sebagai sebuah obyek wisata, namun bentuk, struktur bangunan puri ini tampak masih tetap seperti sediakala/tidak berubah, memiliki tempat yang bernilai sakral (madya) sebagai ruang tempat tinggal yang tidak boleh dimasuki oleh wisatawan[1]
(area tempat tinggal di dalam Puri yang tidak boleh dimasuki pengunjung)

Puri Saren Ubud selain sebagai tempat kediaman juga memiliki peran yang penting dalam menjaga kelestarian wilayah Ubud. Walau sistem feudal sudah lama ditinggalkan, namun keberadaan puri ini sangat berarti bagi masyarakat Ubud.[2] Meskipun tidak ada  kekuasaan formal sebagai bangsawan, tetapi perintah – perintah dari raja Ubud ini sangat dihormati masyarakatnya. Concern tokoh – tokoh Puri Saren Ubud sangat tinggi terhadap pengembangan dan perlindungan seni dan budaya, salah satunya adalah memberikan ijin pada masyarakat Ubud untuk menggunakan halaman depan Puri ini (yang diberi nama Ancak Saji) untuk mempelajari kesenian Bali. Pada hari sabtu dan minggu pagi, mulai dari anak – anak hingga remaja, laki – laki maupun perempuan datang untuk belajar menari dan gamelan di tepat ini. Lalu setiap malam di tempat yang sama akan dipentaskan tarian dan gamelan dari para anak – anak dan remaja untuk menghibur para wisatawan. Puri Saren Ubud sebagai lokasi wisata memberi tempat khusus diperuntukkan sebagai tempat rest house, restaurant, art shop. Sementara area puri lainnya masih tetap berfungsi sebagai pusat kehidupan sosial budaya masyarakatnya. 
                             (halaman tengah Puri Saren Ubud)

Raja Ubud bersama pemerintahan desa adat dan masyarakat bekerja sama untuk menjadikan Ubud sebagai tempat wisata yang santun,,, Sebagai contoh: pada waktu – waktu tertentu raja dan para tokoh masyarakat berunding di Puri Saren Ubud untuk mengembangkan program wisata yang lebih banyak mengangkat unsur tradisional Bali. Berbagai aturan untuk menjaga ketahanan budaya lokal juga dirundingkan di Puri Saren ini.Wisata budaya yang dikembangkan di tempat ini membuat wisatawan yang datang adalah mereka yang ingin belajar budaya termasuk menari, melukis, bermain gamelan…Hal yang menarik adalah adanya aturan yang disepakati pemimpin tradisional, masyarakat maupun pelaku pariwisata yaitu semua kegiatan malam hari di Ubud, entah itu membuka restaurant, toko, artshop, kegiatan di bar – bar kecil untuk sekedar wisatawan bercengkrama hanya dibatasi sampai pukul sebelas malam. Setelah jam yang ditentukan, maka tidak ada lagi kegiatan ‘wisata malam’. Sehingga keadaan malam hari begitu tenang dan damai. Selain itu, kerjasama dari pemerintahan tradisional (raja dan pemimpin desa adat) di Ubud melarang pembangunan diskotek karena dianggap akan mengganggu ketenangan dan sangat riskan merusak budaya tradisional serta generasi muda. 

      (salah satu bentuk kediaman keluarga raja di Puri saren Ubud) 


Jadi itulah mengapa Ubud yang begitu ramai, tidak akan pernah menjadi gemerlap seperti Kuta,,,Keberadaan Puri Saren Ubud begitu dihormati. Perintah raja begitu ditaati masyarakatnya. Meraka bersama – sama berusaha menjaga Ubud agar tidak kehilangan jiwa dan identitasnya sebagai kawasan yang menghargai warisan budaya leluhur mereka. 

Lalu apa Ubud tidak modern?? Ubud sangat modern, di sekitar Puri Saren Ubud banyak hotel indah bergaya lokal, toko serta butik – butik internasional, berbagai restaurant menghadirkan masakan lokal hingga internasional (Pak Bondan pembawa acara wisata kuliner saja pernah syuting di Ubud dan mencicipi berbagai masakan khas disini ^^b)…Namun modernitas itu tak sampai mengubah wajah Ubud. Ia tetap menjadi “gadis” yang kalem dan anggun yang bisa membungkus segala modernitas dengan apik dengan kekuatan pesona lokal yang ia miliki. Ubud tampil eksotik dan percaya diri dengan mengusung wisata seni, budaya dan serta panorama alamnya nan hijau. Inilah cara apik kekuatan lokal menjaga Ubud dari gemerlapnya dunia modern. 

                (salah satu sudut di Puri Saren Ubud yang Berisi Gamelan Bali)


             (salah satu tempat di dalam Puri Saren Ubud untuk menerima tamu)

[1] http://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/artikel/article/view/814
[2] http://wisatadewata.com/article/wisata/puri-saren-ubud-ubud-palace

8 komentar:

  1. Mantap tulisannya...sukses buat semuanya!
    Salam kenal Dari: One Sm
    http://iwansmtri.blogspot.com/2011/12/ada-ilmu-matematika-di-obyek-wisata.html

    BalasHapus
  2. heem sempat salah meluncur, jadi kaget kok gak bisa lihat blognya..

    wah mantap nie "BALI" selalu eksotis dan belum ada yg mengalahkannya..jadi pingin kesana..heheh

    ikut kopdar juga??
    setiap peserta lomba diundang kopdar bloger ngalam bersama IBN

    sukses dan semoga menang..
    kemenangan buka dilihat dari hadiah

    BalasHapus
  3. wah, jadi kepengen kesana,
    bali memang surganya wisata :D

    BalasHapus
  4. @haf Sari: kalo ada waktu mampir ke Bali ya...
    oh iya,,, kopdar apa ya? ^^
    sbnrnya pingin datang,,,tp jauh bgt...hehe

    sukses jg buat Haf Sari...
    makasih bantuannya ya...

    senang bisa mulai ngeblog...bsa dapet teman baru dan banyak belajar hal baru...^^,,merasa waktu jd bermanfaat :)

    BalasHapus
  5. @admin: klo ada waktu mampir ksini ya...^^

    BalasHapus
  6. Wah tulisan yang bermanfaat dan informatif…kita jadi megenal wisata daerah lain di Indonesia sukses buat semuanya! Salam kenal :)

    Saya juga ikutan, mohon perhatiannya utk kunjung balik :)
    http://hafisirsal.blogdetik.com/wisata-sejarah-di-kota-yang-terlupakan-bukittinggi/

    BalasHapus
  7. terima kasih,,,sukses jg untuk Hafis dan salam kenal ^^
    iya,,,pasti saya berkunjung ^^

    BalasHapus