VAKSIN POLIO OLEH BILL DAN MELINDA GATES FOUNDATION DI INDIA: VACCINES ARE MIRACLES
“If
we all have the fortitude to see this effort through to the end, then we will
eradicate polio.” —
Bill Gates, cochair of the Bill
& Melinda Gates Foundation
1.
Latar
Belakang
Filantropi
terkait erat dengan upaya-upaya kesejahteraan sosial yang dilakukan para
agamawan dan relawan, yakni upaya yang bersifat amal (charity) dimana orang-orang ini menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya
untuk menolong orang lain. Filantropi sosial bertujuan mempromosikan
kesejahteraan sosial dengan mendorong penyediaan barang pribadi dan pelayanan
kepada orang yang membutuhkan. Ada beberapa karakteristik pendekatan filantropi
sosial, di antaranya:
a. Amal,
dimana pendekatan ini tidak memiliki kesinambungan. Artinya, tidak ada lagi
interaksi dengan penerima bantuan ketika bantuan selesai diberikan.
b. Penerima
pasif, menggunakan pandangan bahwa masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan
mereka, sehingga dalam penyelenggaraannya tidak melibatkan partisipasi
penerima.
c. Acak,
tidak memiliki metode atau tahapan khusus dalam pelaksanaannya.
d. Kemauan,
ketergantungan upaya pada kemauan baik dari para donor dan kemauan pemerintah
untuk menggunakan uang pembayar pajak demi mendukung kegiatan-kegiatan amal.
Seiring
dengan perkembangan filantropi, filantropi tidak lagi hanya berkaitan dengan
penyediaan bantuan kepada yang membutuhkan. Selama abad ke-19, ketika kegiatan
amal berkembang dengan cepat di Eropa dan Amerika utara, beberapa pemimpin
filantropis berusaha membawa isu reformasi sosial dan peningkatan kondisi
sosial. Para pemimpin, yang sering berhubungan baik dengan anggota kelas
menengah atas, berusaha untuk menggunakan pengaruh mereka untuk menjaring
dukungan dari para pemimpin politik dan bisnis. Mereka menggunakan koneksi yang
mereka miliki untuk membujuk pemerintah agar memperkenalkan layanan sosial yang
baru, membuat undang-undang yang mencegah eksploitasi dan diskriminasi, atau
untuk tindakan perlindungan terhadap kelompok rentan. Melihat dari definisi di
atas, maka jika ada suatu lembaga yang memiliki tiga unsur di atas (memberi,
melayani, bersifat asosiasi) yang secara sukarela memberikan kepada mereka yang
membutuhkan dan dibumbui rasa cinta, maka lembaga tersebut bisa dikatagorikan
sebagai lembaga yang mengelola dana filantropi. Gagasan dan praktek filantropi
sendiri di luar negeri khususnya di Amerika mulai menguat sekitar pada tahun
1950-an. Ketika itu publik Amerika mulai tertarik dengan ide untuk penguatan civil rights dan demokrasi yang mulai
menggejala di sana yang salah satu tujuannya adalah pengentasan kemiskinan.
Pada perkembangannya filantropi telah menjadi isu yang mengglobal pada masa ‘foundation boom’ tahun 1990, dimana para dermawan kaya mulai menyumbangkan begitu banyak hartanya untuk memperbaiki kondisi masyarakat dunia. Bill Gates adalah seorang pengusaha pemilik Microsoft yang pernah beberapa kali menjadi orang yang terkaya di dunia. Namun sejak tahun 2008, ia memutuskan berkonsentrasi untuk mengelola yayasan filantropinya. Yang bernama Bill and Melinda Gates Foundation. Salah satu kegiatan yang aktif dilakukan oleh yayasan ini adalah memberikan vaksin secara cuma-cuma bagi jutaan anak di seluruh dunia. Hingga Juli 2009, yayasan milik Gates telah menyalurkan bantuan kesehatan dan pembangunan sebesar USD 1 miliar di India. Dana filantropi tersebut sebagian besar disumbangkan untuk mendukung pemberian vaksin polio dan pencegahan AIDS.(Asianet: 2011) Di India banyak anak-anak yang terjangkit virus polio dan telah merenggut kesempatan mereka untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Ketika melihat hubungan antara yayasan Bill and Melinda Gates dengan pemberian vaksin di India, maka ingin membahas mengenai strategic giving pemberian bantuannya. Apakah benar pemberian bantuan tersebut ada kaitannya dengan memperluas jaringan bisnis dan kekuasaan, kontrol terhadap masyarakat maupun mempertinggi reputasi, atau justru pemberian yang mereka lakukan itu merupakan suatu niat tulus yang memperlihatkan kesadaran bahwa orang-orang yang menguasai ‘capital global’ mempunyai kewajiban untuk memperbaiki kondisi masyarakat dunia. Sehingga perlu dibahas lebih mendalam mengenai strategic giving pemberian vaksin polio di dalam dalam tulisan ini.
Pada perkembangannya filantropi telah menjadi isu yang mengglobal pada masa ‘foundation boom’ tahun 1990, dimana para dermawan kaya mulai menyumbangkan begitu banyak hartanya untuk memperbaiki kondisi masyarakat dunia. Bill Gates adalah seorang pengusaha pemilik Microsoft yang pernah beberapa kali menjadi orang yang terkaya di dunia. Namun sejak tahun 2008, ia memutuskan berkonsentrasi untuk mengelola yayasan filantropinya. Yang bernama Bill and Melinda Gates Foundation. Salah satu kegiatan yang aktif dilakukan oleh yayasan ini adalah memberikan vaksin secara cuma-cuma bagi jutaan anak di seluruh dunia. Hingga Juli 2009, yayasan milik Gates telah menyalurkan bantuan kesehatan dan pembangunan sebesar USD 1 miliar di India. Dana filantropi tersebut sebagian besar disumbangkan untuk mendukung pemberian vaksin polio dan pencegahan AIDS.(Asianet: 2011) Di India banyak anak-anak yang terjangkit virus polio dan telah merenggut kesempatan mereka untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Ketika melihat hubungan antara yayasan Bill and Melinda Gates dengan pemberian vaksin di India, maka ingin membahas mengenai strategic giving pemberian bantuannya. Apakah benar pemberian bantuan tersebut ada kaitannya dengan memperluas jaringan bisnis dan kekuasaan, kontrol terhadap masyarakat maupun mempertinggi reputasi, atau justru pemberian yang mereka lakukan itu merupakan suatu niat tulus yang memperlihatkan kesadaran bahwa orang-orang yang menguasai ‘capital global’ mempunyai kewajiban untuk memperbaiki kondisi masyarakat dunia. Sehingga perlu dibahas lebih mendalam mengenai strategic giving pemberian vaksin polio di dalam dalam tulisan ini.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka rumusan yang dapat dibuat dalam tulisan ini adalah apa
yang dimaksud dengan strategic giving
dan mengapa issue 'strategic' dalam pemberian
vaksin polio oleh Bill and Melinda Gates Foundation di India menjadi penting?
3.
Ruang
Lingkup
Tulisan
ini membahas isu ‘strategic’ dalam
strategic giving dalam dunia filantropi, dengan menggunakan kasus strategic giving pemberian vaksin polio
yang dilakukan oleh lembaga filantropi privat terbesar di dunia yaitu Bill
& Melinda Gates Foundation. Penggunaan kasus vaksin polio dimaksudkan untuk
memberikan bukti bahwa virus polio menjadi epidemi terselubung dan telah
merenggut masa depan anak-anak di negara berkembang termasuk India. Sehingga
vaksin dinilai sangat ampuh untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak tersebut.
4.
Landasan
Teori
Beberapa
abad lalu saat privat foundation berkembang di Amerika, lembaga tersebut telah
menunjukkan titik kulminasi dari organisasi filantropi kontemporer dan menjadi
kunci sumber dana dari pertumbuhan industri nirlaba dari organisasi kemanusiaan
pada saat itu. Yayasan yang memiliki kekayaan tersebesar dikenal secara luas
dan dihormati oleh para pemegang peran penting dalam masyarakat,. Karena
yayasan tersebut memiliki nilai kognitif dan kontrol budaya yang kuat dalam
suatu negara. Walaupun sebelumnya di Amerika sendiri private foundation mendapat kecaman tentang legitimasinya dalam
masyarakat pada saat pendiriannya, namun pada tahun 1990 saat yayasan privat
ini menjadi sebuah trend bagi orang kaya di Amerika, yang mulai memperlihatkan bahwa
masyarakat mulai memahami tentang pentingnya lembaga ini sebagai sebuah mekanisme
penyaluran kekayaan yang didistribusikan kepada masyarakat luas untuk
mewujudkan “great society’ (Ann Vogel : 636)
Teori
hegemoni dari Amerika Serikat umumnya mengabaikan peran para philantropi dalam
transformasi dari masyarakat global dan “capital globalization”. Tanpa
disadari, yayasan filantropi telah memperkuat ekspansi dari kebijakan luar
negeri dan aktivitas kepedulian Amerika pada situasi dunia. Filantropi Amerika
telah mempengaruhi orang-orang di negaranya tentang pentingnya demokrasi. Adapun
jenis praktek filantropi dibagi dua yaitu, pertama, praktek filantropi
tradisional berbentuk pemberian untuk kepentingan pelayanan sosial, misalkan
pemberian langsung para dermawan untuk kalangan miskin dalam rangka memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Bentuk filantropi seperti ini rawan adanya manipulasi
dana berbentuk pengayaan individual, egosentrisme di mata publik, disamping
kelemahan-kelemahan lainnya yakni tidak bisa mengembangkan taraf kehidupan
masyarakat miskin atau dalam istilah sehari-hari hanya memberi ikan tapi tidak
memberi pancing (kail). Berbeda dengan bentuk filantropi untuk keadilan sosial
(social justice philanthropy), bentuk
filantropi seperti ini dapat menjembatani jurang pemisah antara si kaya dan si
miskin. Jembatan tersebut diwujudkan dengan upaya memobilisasi sumberdaya untuk
mendukung kegiatan yang menggugat ketidakadilan struktur yang menjadi penyebab
langgengnya kemiskinan. Dengan kata lain, filantropi jenis ini adalah mencari
akar permasalahan dari kemiskinan tersebut yakni adanya faktor ketidakadilan
dalam alokasi sumberdaya dan akses kekuasaan dalam masyarakat.Tujuan filantropi
adalah menemukan akar kemiskinan bukan mengobati gejala kemiskinan.
“Filantropi yang terbaik …bukan yang
disebut sedekah. Filantropi adalah investasi usaha, waktu atau uang…untuk
memperluas dan mengembangkan sumber yang ada dan memberikan kesempatan untuk
kemajuan, pekerjaan yang berkelanjutan, sesuatu yang sebelumnya tidak pernah
ada (Rocketfeller).
Menurut
Peter Frumkin, seorang profesor dan pakar filantropi dari University of Texas
at Austin, empat hal yang perlu dipertimbangkan ketika seseorang berniat
menyumbang:
1. Pertama,
terkait dengan pertanyaan apa yang hendak kita capai dengan memberi dengan kata
lain apa tujuan memberi. Apakah untuk memenuhi interest donatur atau interest penerima.
Dua kepentingan ini bisa dikompromikan dengan apa yang disebut sebagai philanthropic value. Yaitu nilai-nilai
yang berpijak pada kompromi antara kepentingan pemberi dan kepentingan masyarakat
umum.
2. Kedua,
seorang donatur yang strategis juga hendaknya melihat bagaimana style sebagai
pemberi. Apakah seorang pemberi cukup mengeluarkan uang atau menulis selembar
cek dan mengirimkan kepada organisasi sosial tanpa tahu bagaimana organisasi tersebut
mengelola dana. Ataukah pendonor sangat peduli bagaimana dana filantropi dikelola.
Keingintahuan dari pendonor bisa dikategorikan sebagai high involvement terhadap pengelolaan filantropi. Sedangkan
ketidakingintahuan bisa dikatakan sebagai low
involvement. Keinginan pemberi untuk tahu ke mana sumbangan diberikan dan
bagaimana dikelola bisa bermakna positif karena akan berimplikasi pada keterlibatan
untuk memikirkan bagaimana organisasi filantropi berkembang. Pendonor mungkin bisa
menyumbangkan tenaga dan pikiran, bahkan membukakan relasi yang lebih luas
kepada organisasi. Jadi, dengan terlibat membantu memikirkan perkembangan
organisasi, kita tidak hanya memberi sumbangan materil, tapi juga moril.
3. Ketiga,
donatur perlu memikirkan kendaraan apa yang akan digunakan untuk mengalirkan
bantuan. Apakah langsung memberi kepada penerima individu di sekitar rumah atau
lingkungan pemberi, ataukah kita hendak menggunakan organisasi untuk
menyalurkan sumbangan tersebut.
4. Keempat,
donor perlu menimbang jenis dan lingkup kegiatan yang bisa
dicapai oleh sumbangan. Ada beberapa pilihan yang bisa diambil yaitu yang pertama adalah action vs. ideas yang menyatakan apakah pemberi akan menyumbangkan dana untuk kegiatan yang bersifat langsung (direct services) seperti pemberian santunan makanan, santunan uang, membiayai shelter untuk perempuan korban kekerasan, atau menyumbang panti rehabilitasi. Di sisi lain, donator juga bisa memilih kegiatan yang sifatnya lebih mengarah pada pencapaian ide seperti kegiatan advokasi, riset, dan pengembangan. Pilihan kedua adalah begin vs. build dimana pilihan krusial lain yang juga perlu menjadi perhatian donor ketika ingin menyumbang adalah apakah ia akan
menyumbang organisasi atau kegiatan yang sudah eksis ataukah membuat organisasi atau kegiatan baru. Pilihan ketiga adalah local vs. global yaitu pilihan lain yang bisa menjadi pertimbangan antara memberi kepada organisasi lokal, nasional, atau internasional. Dan yang terakhir adalah few vs. many yaitu pertimbangan yang perlu menjadi perhatian donor adalah apakah pemberi ingin memberikan dananya kepada sedikit
organisasi tapi dalam jumlah besar atau kepada banyak organisasi kecil
tapi dalam jumlah yang lebih sedikit.
dicapai oleh sumbangan. Ada beberapa pilihan yang bisa diambil yaitu yang pertama adalah action vs. ideas yang menyatakan apakah pemberi akan menyumbangkan dana untuk kegiatan yang bersifat langsung (direct services) seperti pemberian santunan makanan, santunan uang, membiayai shelter untuk perempuan korban kekerasan, atau menyumbang panti rehabilitasi. Di sisi lain, donator juga bisa memilih kegiatan yang sifatnya lebih mengarah pada pencapaian ide seperti kegiatan advokasi, riset, dan pengembangan. Pilihan kedua adalah begin vs. build dimana pilihan krusial lain yang juga perlu menjadi perhatian donor ketika ingin menyumbang adalah apakah ia akan
menyumbang organisasi atau kegiatan yang sudah eksis ataukah membuat organisasi atau kegiatan baru. Pilihan ketiga adalah local vs. global yaitu pilihan lain yang bisa menjadi pertimbangan antara memberi kepada organisasi lokal, nasional, atau internasional. Dan yang terakhir adalah few vs. many yaitu pertimbangan yang perlu menjadi perhatian donor adalah apakah pemberi ingin memberikan dananya kepada sedikit
organisasi tapi dalam jumlah besar atau kepada banyak organisasi kecil
tapi dalam jumlah yang lebih sedikit.
Selain
itu menurut Peter Frumkin pula ada beberapa tantangan yang dapat dirangkum
menjadi tiga pernyataan dalam dalam strategic giving yaitu:
¨ Adanya
tarik menarik untuk menemukan cara memaksimalkan keuntungan pemberian kepada
publik dan pemenuhan kebutuhan sang donor
¨ Mengamankan
dana secara berkesinambungan
¨ Menjamin
bahwa donasi pribadi dalam semua bentuknya dapat secara efektif berperan dalam
mendukung masyarakat yang pluralis
5. Bill And Melinda Gates Foundation: Yayasan
Amal Dengan Pendanaan Terbesar Di Dunia
Bill & Melinda
Gates Foundation (B & MGF atau Gates Foundation) merupakan yayasan pribadi
(private foundation) yang terbesar di
dunia yang dioperasikan secara transparan. Pada tahun
1994, yayasan ini dibentuk sebagai William H. Gates Foundation dengan hadiah
stok awal US $ 94 juta. Yayasan ini berbasis di Seattle, Washington, dengan
kantor cabang di Washington, DC, New Delhi, India, Beijing, Cina dan London,
Inggris. Pada tahun 1999, yayasan ini berganti nama menjadi Bill & Melinda
Gates Foundation. Setelah merger dengan Gates Learning Foundation pada tahun 2000, Gates memberikan sekitar US $ 126 juta
tambahan. Selama beberapa
tahun setelah yayasan
dibentuk, dananya
meningkat menjadi US $ 2 miliar. Pada tanggal 15 Juni 2006, Gates
mengumumkan rencananya untuk transisi dari peran sehari-hari yang awalnya berkutat dengan Microsoft, terhitung sejak 31 Juli 2008, ia memutuskan untuk
mencurahkan lebih banyak waktu untuk bekerja dengan yayasannya. Yayasan ini didirikan
oleh Bill dan Melinda Gates bersumber dari dorongan interest dan passion
keluarga Gates.
Tujuan
utama dari yayasan ini, secara global, untuk meningkatkan kesehatan dan
mengurangi kemiskinan ekstrim, dan di Amerika sendiri, mempunyai tujuan untuk
memperluas kesempatan pendidikan dan akses terhadap teknologi informasi.
Yayasan, berbasis di Seattle, Washington, dikendalikan oleh tiga wali: Bill
Gates, Melinda Gates dan Warren Buffett bersama pejabat-pejabat lainnya termasuk
ketua bersama, William H. Gates, Sr dan Chief Executive Officer, Jeff Raikes.
Ini memiliki dana abadi sebesar US$ 33,5 milyar pada tanggal 31 Desember 2009. Pada
tahun 2007, pedirinya adalah peringkat sebagai yang paling dermawan dermawan
kedua di Amerika. Skala dasar dan cara yang diterapkan oleh yayasan ini adalah teknik
bisnis untuk memberikan menjadikannya salah satu pemimpin dalam revolusi philanthrocapitalism dalam filantropi
global. Meskipun yayasan sendiri
mencatat bahwa peran filantropis memiliki keterbatasan.
Daripada
menyebar uangnya di lusinan permasalahan, Bill Gates memfokuskan penggunaan
dana dari yayasannya hanya pada beberapa isu mendasar, diamana dia berharap
dengan pendekatannya dan sumber daya yang besar akan membuat perbedaan yang
signifikan. Dalam hal ini adalah menyediakan kebutuhkan medis, obat-obatan dan
perlengkapan untuk membantu menghentikan penyebaran penyakit, mencari vaksin
untuk polio, malaria dan AIDS. Selain itu yayasan ini juga membantu meningkatkan
pendidikan, baik di USA dan di seluruh dunia. Bagaimana mengenai pengukuran
kesuksesannya, setidaknya di bidang penanganan kesehatan dapat dilihat dari semakin
sedikit orang, terutama anak-anak yang meninggal atau sekarat akibat ketiga
penyakit mematikan diatas. Bill Gates optimis bahwa fokus permasalahan yang
sedang dihadapinya akan dapat dipecahkan dalam masa hidupnya. Dia tidak melihat
vaksin AIDS akan ada dalam 10 tahun mendatang, tetapi sangat mungkin dalam 20
tahun mendatang. Bill Gates juga gencar memberikan vaksin polio kepada
negara-negara di Asia dan Afrika dengan harapan anak-anak di negara tersebut
akan mendapatkan kesempatan untuk meraih masa depan yang jauh dari kelumpuhan. Bill
Gates berpikir di tahun 2025, ada suatu masa yang baik dimana tidak ada
seorangpun yang akan meninggal dikarenakan sakit malaria, meskipun penyakit ini
tampaknya masih akan tetap ada. Bill Gates menjalani wilayah ini dengan
berbicara dengan berbagai ilmuwan, memutuskan dimana akan berinvestasi, dan
berharap dalam jangka panjang, sebagian dari investasi tersebut akan
terbayarkan dalam bentuk vaksin yang dapat menyembuhkan.
6. Sekilas Tentang Epidemik Penyakit Polio
Virus
polio pertama kali diidentifikasi pada 1840. Poliomielitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh
yang disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang
dinamakan poliovirus (PV), masuk ke
tubuh melalui mulut, mengifeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran
darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang
kelumpuhan (paralisis). Epidemik utama mulai terjadi pada 1880-an di Eropa dan
kemudian menyebar ke AS dan seluruh dunia membuat pakar medis terpacu untuk
segera mengembangkan vaksin. Anak-anak kecil yang terkena polio seringkali
hanya mengalami gejala ringan dan menjadi kebal terhadap polio. Vaksinasi pada
saat balita akan sangat membantu pencegahan polio di masa depan karena polio
menjadi lebih berbahaya jika diderita oleh orang dewasa. Orang yang telah
menderita polio bukan tidak mungkin akan mengalami gejala tambahan di masa
depan seperti layu otot; gejala ini disebut sindrom post-polio. Kesuksesan tiba
pada tahun 1950-an dan polio mulai berkurang. Tiga dekade kemudian, didorong
semangat tinggi setelah mengatasi cacar dengan tuntas, WHO menyatakan upaya
global untuk memberantas penyakit itu pada 1988. Hingga 2000 penyakit itu masih
ditemukan, meski hanya ratusan kasus di penjuru dunia. Hari ini polio masih
menjadi endemic hanya di empat negara yakni India, Afghanistan, Pakistan dan
Nigeria. Namun, masyarakat yang belum mengerti sejauh ini menolak semua upaya
pembasmian. Kasus India yang telah melakukan upaya luar biasa untuk menjangkau
keluarga termiskin demi memastikan mereka telah terlindung dari serangan polio.
7. Program Bill And Melinda Gates
Foundation dalam Pemberian Vaksin Polio di India: Vaccines are Miracles
7.1 Mengapa Vaksin?
Salah
satu program aktif dari yayasan Bill & Melinda Gates adalah pemberian vaksin
terhadap negara-negara yang memiliki banyak penduduk miskin. Bill Gates,
co-ketua dari Bill & Melinda Gates Foundation memprioritaskan yayasannya
juga menyerukan pemerintah untuk berinvestasi dalam bantuan asing, terutama
saat negara-negara berkembang menghadapi iklim ekonomi sulit. Bill Gates
menulis bahwa:
"Jika masyarakat tidak dapat menyediakan
kesehatan paling mendasar yang diperlukan masyarakat, jika mereka tidak bisa
memberi makan dan mendidik orang, maka populasi dan masalah mereka akan tumbuh
dan dunia akan menjadi tempat yang kurang stabil”. "Apakah Anda percaya
keharusan moral atau tercerahkan kepentingan-dunia kaya, mengamankan kondisi
yang akan mengarah pada masa depan, yang sehat sejahtera bagi setiap orang
adalah tujuan saya percaya kita semua. Menyingkirkan polio akan berarti bahwa
anak tidak akan lumpuh atau mati dengan penyakit ini. Setiap kemajuan besar
dalam kondisi manusia membutuhkan kepemimpinan menyelesaikan dan berani.
Kita sangat dekat, namun kita harus
menyelesaikan taraf terakhir dari perjalanan”
Gates
berfokus pada pemberantasan polio sebagai contoh utama nilai vaksin. Berkat
kampanye imunisasi anak global, polio telah berkurang 99 persen, dan hampir
menjadi penyakit kedua yang pernah diberantas. GAVI yang didirikan Gates bersama
tokoh dunia lainnya telah memberikan vaksinasi gratis kepada 288 juta anak di
19 negara. Sampai tahun 2015 akan ada 243 juta anak lagi yang disasar dan
direncanakan meluas ke 26 negara. Walaupun menyelamatkan hidup jutaan orang
mudah, namun bagi Bill Gates hal itu dapat menjadi sangat mungkin terwujud
melalui pemberian vaksin. Gates mengatakan vaksin adalah sebuah keajaiban,
karena saat seseorang memberikan beberapa tetes vaksin atau melalui sebuah
suntikan, akan dapat mencegah anak-anak terjangkit virus-virus berbahaya selama
hidupnya. “For me vaccines are miracles”. Bill Gates percaya bahwa vaksin
adalah salah satu cara yang ampuh melawan penyakit-penyakit berbahaya seperti
polio, campak, malaria dan lain sebagainya. Vaksin bisa menjaga imun anak selamanya.
Dengan pemberian vaksin seharga 18 sen dapat mengurangi kematian 2 juta anak
dalam 30 tahun. Salah satu cerita yang paling sukses saat ini adalah pemberian
pemberian vaksin polio. Banyak orang
yang tidak mengetahui bahwa penjangkitan penyakit polio telah turun hingga 99
persen pada decade ini. Namun masih ada 4 negara yang masih tinggi tingkat
terjangkitnya terhadap virus polio. Negara-negara tersebut adalah Pakistan,
Afganistan, India dan Nigeria. Sehingga kampanye memberantas virus polio
membutuhkan komitmen yang tinggi dari berbagai pihak.
7.2
Program Vaksin Polio di India dan Hasil
Yang Diperoleh
Global
Polio Eradication Initiative yang dipelopori oleh WHO, Rotary International, US
Centers for Disease Control dan Pencegahan (CDC) dan UNICEF. Melalui yayasannya
Bil Gates bekerja
sama dengan Rotary International[1]
berjuang untuk untuk memberantas polio. Baru-baru ini Bill
Gates mengeluarkan dana senilai US $
355.000.000 dalam bentuk hibah untuk Rotary. Rotary pun telah berjanji untuk
meningkatkan $ 200 juta. Sehingga jumlah$ 555 juta yang dihasilkan akan
mendukung kegiatan yang sangat dibutuhkan pemberantasan polio.
Di India pemberantasan polio menghabiskan dana US $ 100 juta. Menurut Bill
Gates, India menghadapi masalah kesehatan terberat di dunia sehingga ia
menggalang dana untuk memastikan setiap anak memperoleh vaksin tersebut. Dana
dari yayasan Gates telah membantu upaya melawan polio selama lebih dari dua
puluh tahun. Bill Gates percaya polio dapat diberantas sehingga ia berkomitmen
memberi donasi ekstra untuk melindungi anak-anak termiskin di dunia termasuk di
India. Namun ia sendiri paham bahwa membujuk orang tua mengenai manfaat vaksin
sangat sulit ketika dihadapkan penolakan budaya, ketakutan terhadap keamanan
vaksin, ketika satu-satunya 'manfaat' adalah ketahanan terhadap penyakit.
Selama ini Gates telah merogoh sekitar 10 milyar dolar (Rp85,5 triliun rupiah)
dari kantong pribadinya untuk membantu proyek yang ia sebut 'dekade pemberian
vaksin' di seluruh dunia.
Dalam
sebuah demonstrasi di India, 65 sukarelawan Rotary dari seluruh dunia akan
berkunjung ke Uttar Pradesh dan New Delhi untuk mengelola vaksin polio kepada
anak-anak tangan pertama. Perang terhadap epidemi polio terbesar dalam sejarah
dilakukan pada 9 Februari 2003, India meluncurkan kampanye massa terbesar yang dalam
imunisasi polio, menargetkan 165 juta anak-anak. Pemerintah India dan Uttar
Pradesh bekerja sama dengan WHO, Rotary International, US Centers for Disease
Control dan Pencegahan (CDC) dan UNICEF untuk mengorganisir kampanye massa yang
divaksinasi lebih dari 33 juta anak di Uttar Pradesh. Kegiatan vaksinasi ini
melibatkan lebih dari 1,3 juta relawan dan petugas kesehatan, dilengkapi dengan
hampir 200 juta dosis vaksin, yang pergi dari rumah ke rumah dan bekerja di tempat-tempat
umum dan pusat pelayanan masyarakat untuk memberi vaksin polio bagi anak di
bawah usia lima tahun. Untuk berhasil, tim harus mencakup negara sebesar “Eropa
Barat” dalam enam hari. Epidemi yang luar biasa ini membutuhkan usaha yang luar
biasa pula dari berbagai mitra nasional dan internasional. Kampanye pada bulan
Februari 2003 adalah jenis respon yang diperlukan untuk melindungi anak-anak
India dari penyakit yang berbahaya ini dan berjuang untuk pemberantasannya.
Pemerintah
India, mengerahkan lebih dari 2 juta pekerja kesehatan untuk melakukan
imunisasi dengan mengunjungi lebih dari 200 juta rumah setiap tahun. Untuk
memberi keyakinan bahwa mereka tidak mengabaikan seorangpun, mereka juga pergi
ke stasiun kereta api, bus dan terminal feri untuk menyuntik vaksin polio
kepada anak-anak. Diperkirakan bahwa hidup 20 juta anak telah diselamatkan
selama dua dekade terakhir.
8.
Strategic Giving
Dalam Bill and Melinda Gates Foundation
8.1
Adanya tarik menarik untuk
menemukan cara memaksimalkan keuntungan pemberian kepada publik dan pemenuhan
kebutuhan sang donor
Perspektif filantropi adalah
dorongan moral dan sosial secara utuh untuk membantu orang-orang yang hidup dalam
kemiskinan baik dalam masalah materi maupun hak-hak lainnya. Cara ini bukan
lagi didasarkan atas paksaan yang membuat masyarakat terdorong untuk memberi dan
terlibat didalamnya. Pendekatan strategic giving dalam filantropi juga akan
menjadi panacea bagi masalah kemiskinan daripada hanya memenuhi kepentingan
konsumtif sesaat. Lembaga filantropi yang memikili struktur kerja yang
terintegrasi akan sangat efektif untuk melakukan perombakan penyebab struktural
yang menjadi masalah utama kemiskinan di masyarakat. Pengalaman negara maju dalam pengelolaan filantropi
dengan menggunakan akreditasi dalam menjalankan program-programnya akan
membantu mendorong pengembangan lembaga-lembaga filantropi modern.
Bill Gates sejak ia bekerja sebagai seorang
filantropist mengatakan bahwa telah lama ingin menyumbangkan hartanya untuk
kegiatan amal. Hal itu ia buktikan dengan memberikan bantuan yang besar terhadap pemberantasan
polio di India. Bantuan yang diberikan oleh Gates melalui yayasannya yang
bekerjasama dengan Rotary Internasional telah memainkan peran penting dalam
perjuangan untuk memberantas penyakit polio di seluruh dunia. Gates juga menyumbang
lebih dari US$ 800 juta untuk usaha pemberian vaksin melalui program Polio Plus-nya. Anggota Rotary merupakan
ribuan relawan sukarela yang membantu pemberian vaksin polio oral (OPV) bagi
anak-anak di seluruh dunia. Rotary mendapat hibah dari Bill & Melinda Gates Foundation untuk
memperlancar usaha penanganan polio di India. Bersama lembaga-lembaga
kemanusiaan diatas, pemerintah India mengerahkan lebih dari 2 juta pekerja
kesehatan untuk melakukan imunisasi dengan mengunjungi lebih dari 200 juta
rumah setiap tahun. Untuk memberi keyakinan bahwa pekerja dalam organisasi ini tidak
mengabaikan seorangpun, juga pergi ke stasiun kereta api, bus dan terminal feri
untuk menyuntik vaksin polio kepada anak-anak.
Gagasan penting dalam
menjalankan misi ini adalah dengan cara memperkuat lembaga filantropi dalam
pengormatan dan perlindungan derajat kemanusiaan bagi pengguna manfaat
(beneficiaries). Pilar utama
filantropi adalah dimanapun lembaga ini beroperasi harus bersandar pada
kepercayaan publik. Kepercayaan publik akan hadir ketika transparansi dan
standarisasi administrasi diadopsi menjadi sistem dan etika lembaga-lembaga filantropi
ini. Selain itu, model program yang berorientasi pada isu-isu jangka panjang
menjadi bagian penting sehingga menarik para donor lainnya untuk mengeluarkan dana yang sangat berguna
untuk pendanaan tambahan pada sebuah program. Praktek filantropi yang telah
mengalami respon positif masyarakat dan memberikan perhatian yang luas bagi kepenting publik
dapat dilihat dari pengalaman Bill & Melinda Gates. Karena lembaga
non-profit seperti Bill & Melinda gates mampu menjual produknya dengan
kepercayaan dan program, dan ini mejadi bagian kinerja aktif yang perlu
digerakkan setiap saat.
Dengan perjuangan dan tekad yang keras kini Bill
Gates telah menggapai cita-citanya termasuk keinginan besarnya dalam membantu
masyarakat dunia. Endemi penyakit polio telah turun sampai 90 persen. Saat ini
di India hanya ada 41 anak yang mengidap polio pada tahun 2010, ini berarti
kerja kerasnya selama ini telah terbayar. Bill Gates yakin transmisi virus
polio akan segera dapat dihentikan. Namun ia tidak akan berhenti dalam
memerangi kasus polio karena keberhasilan di India menginspirasinya untuk
melakukan hal-hal yang lebih besar lagi untuk penanganan penyakit-penyakit
lainnya. Dalam bulan Juni 1999, Gates dan istrinya mendermakan $5 milyar kepada
organisasi mereka, pendermaan yang paling besar dalam dunia oleh
individu-individu yang hidup. Hal itu tentu tidak mengherankan karena menurut
survei Majalah Forbes, Bill Gates selalu menjadi orang terkaya di dunia
berturut-turut selama tahun 1996 – 2004 dengan jumlah $ 90 Milyar.
Gates telah menyatakan dirinya memutuskan untuk
menyumbangkan 90 persen daripada hartanya semasa dia masih hidup. Untuk
meletakkan ini dalam perspektif yang benar, sumbangan ini setidaknya telah
menyediakan uang yang amat diperlukan untuk beasiswa universitas kaum
minoritas, menentang AIDS dan sebab-sebab lain, kebanyakannya isu-isu yang
biasa tidak dipedulikan oleh komunitas penderma, seperti penyakit-penyakit yang
biasa kita lihat di dunia ketiga seperti polio, campak, cacar, pneumonia,
malaria dan jenis penyakit lainnya. Krena pengabdiannya sebagai seorang
filantropist ia meraih banyak penghargaan, salah satunya pada tahun 2005, Gates
menerima penghargaan kesatriaan (Knight
Commander of the Order of the British Empire Kehormatan) dari Ratu
Elizabeth II. Bill Gates juga meraih Indira Gandhi Prize untuk
perdamaian, perlucutan senjata dan pembangunan dari Presiden India, Pratibha
Patil. Penghargaan itu diberikan setelah yayasannya, Bill & Melinda Gates
Foundation berhasil membantu jutaan orang di seluruh dunia. Penghargaan itu
diberikan kepada individu atau organisasi yang berhasil menciptakan perdamaian,
pembangunan dan ekonomi dunia. Sampai bulan ini, yayasan Bill Gates telah
menyaluarkan bantuan kesehatan dan pembangunan sebesar 1 miliar dolar AS di
India. Sebagian besar untuk pencegahan AIDS dan vaksin polio. Tidak ketinggalan beberapa penghargaan
bergengsi dari majalah-majalah dunia juga diterima Bill Gates atas kerja
kerasnya sebagai seorang philanthropist. Bill Gates juga mempunyai pengaruh
penting dalam hubungan negaranya dengan negara-negara lain yang tanpa disadari
telah menjadi duta Amerika serikat untuk bernegosiasi dengan banyak orang-orang
penting termasuk para pemimpin dunia yang sulit didekati oleh pemerintah
Amerika, salah satunya adalah Presiden Ziang Zemin. Nama Bill Gates sempat
tercoreng karena dianggap telah melakukan beberapa kesalahan dalam
bisnis softwarenya. Beberapa dakwaan yang diarahkan kepadanya berkaitan dengan
cara - cara bisnis yang melanggar undang-undang bisnis Amerika Serikat,
misalnya monopoli Internet Explorer pada sistem operasi Windows. Namun melalui
lembaga filantropinya kini ia dikenal
sebagai seorang pengusaha yang paling dermawan di dunia.
8.2. Mengamankan Dana Secara Berkesinambungan
8.2.1
Lifespan
of Donation
Metode
ini digunakan untuk mengelola yayasan Bill and Melinda Gates Foundation. Pada
Oktober 2006 milik Bill Gates ini dibagi menjadi dua entitas: yang pertama
adalah Bill & Melinda Gates Trust Foundation (yang mengelola aset dana
abadi) dan yang kedua adalah Bill & Melinda Gates Foundation, yang menjadi
salah satu sumber dana filantropi bagi kegiatan amal di seluruh dunia. Lembaga
ini telah bekerja untuk memberi bantuan hibah selama puluhan tahun. Pada saat
itu diumumkan keputusan untuk. menghabiskan seluruh sumber daya (yang berasal
dari Melinda Gates Foundation Trust) dalam waktu 50 tahun setelah kematian Bill
dan Melinda kelak. Batas waktu yang diberikan menjadi pertanda ditutupnya Bill
& Melinda Gates Trust Foundation dan efektif mengakhiri Bill & Melinda
Gates Foundation. Rencana untuk menutup Trust Foundation berbeda dengan yayasan
amal yang lainnya yang tidak memiliki tanggal penutupan ditetapkan. Untuk
program pemberian vaksin polio, Bill Gates telah mengeluarkan dana sekitar senilai US $ 355.000.000 dalam
bentuk hibah untuk Rotary. Rotary pun telah berjanji untuk meningkatkan lagi
sejumlah $ 200 juta yang didapatkannya dari donasi orang-orang kaya dan donor
lainnya agar program pemberantasan polio dapat berjalan lancar.
8.2.2
Kampanye
The Giving Pledge
The Giving Pledge adalah upaya untuk mengundang keluarga
dan individu terkaya di Amerika untuk berkomitmen agar memberikan sebagian dari
kekayaan mereka untuk kegiatan filantropi dan organisasi amal yang mereka
minati selama hidup mereka atau setelah kematian mereka. Aksi amal dalam jumlah
luar biasa besar ini dipimpin pendiri Microsoft, Bill Gates, dan investor saham
kenamaan,Warren Buffett.Majalah Forbes memperkirakan dana yang terkumpul
mencapai lebih dari USD150 miliar atau Rp1.380 triliun, bahkan dalam hitungan Wall
Street Journal dana amal yang terkumpul bisa mencapai USD600 miliar atau Rp5.451
triliun. Aksi filantropi itu digalakkan Gates dan Buffett melalui program the giving pledge. Tujuannya hanya untuk
mengajak bukan memaksa para milyader untuk menyumbangkan kekayaan mereka untuk
memilih membantu atau mengembangkan lembaga filantropi yang mereka inginkan. Setiap
orang yang memilih menjadi anggota ‘the
giving pledge’ berjanji akan membuat pernyataan ini publik, bersama dengan
surat yang menjelaskan keputusan mereka untuk berjanji akan menjaga
kesinambungan dana yang mereka miliki. Pada acara pertemuan tahunan anggota the giving pledge, mereka datang
bersama-sama untuk berbagi ide dan belajar dari satu sama lain dalam
mengembangkan pengetahuan mereka sebagai seorang philantropist.
Ikrar mereka adalah komitmen moral untuk memberi, bukan
kontrak hukum. Ini tidak melibatkan pengumpulan uang atau mendukung satu
organisasi tertentu. Sementara ikrar memberi
(giving pledge) secara khusus difokuskan pada milyarder yang pada saat ini
telah menarik banyak milyader di Amerika. Ide the giving pledge ini mengambil inspirasi dari upaya di masa lalu
yang mendorong dan mengakui pemberian dari semua jenis pendonor dengan berbagai
latar belakang pekerjaan. Ia terinspirasi oleh contoh yang ditetapkan oleh
jutaan orang Amerika yang memberi dengan murah hati (sering dengan pengorbanan
pribadi yang besar) untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Yang
ditekankan adalah program ini tidak
mengumpulkan dana dari para miliarder, tapi hanya menagih komitmen filantropi semata.
Gates bersama istrinya Melinda, telah berbicara di depan 20% orang terkaya di
AS yang berjumlah sekitar 70 hingga 80 orang. Jumlah ini belum seberapa karena
berdasarkan data Forbes, terdapat 403 taipan yang tinggal di AS dan Gates masih
berupaya untuk membujuk orang-orang kaya lainnya untuk menyumbangkan separuh
hartanya. Saat ini Gates juga berencana untuk membawa wacana the giving pledge ke negara-negara di
benua lainnya
8.3
Menjamin bahwa donasi pribadi dalam
semua bentuknya dapat secara efektif berperan dalam mendukung masyarakat yang
pluralis
Program
Bill & Melinda Gate Foundation merupakan yayasan dengan penyumbang terbesar
di dunia dengan total sumbangan mencapai 36.7 milyar dollas AS, dengan konsen
berbagai permasalahan yang dihadapi dunia ketiga, termasuk didalamnya India,
Pakistan, Bangladeh dan Nigeria. Kasus yang dihadapi mulai dari human development, poverty and development, dan
global health dengan miliaran dana
yang dikucurkan. Gates lebih memilih untuk membantu negara-negara yang
mempunyai banyak penduduk miskin baik di Asia, Afrika, juga Amerika Latin.
Bantuan yang diberikan yayasan Bill dan Melinda Gates difokuskan pada hal-hal
yang cenderung diabaikan oleh para donor lain, yaitu dalam bidang penanganan
penyakit di negara-negara miskin. Salah satunya adalah gencarnya pemberian
vaksin polio terhadap seluruh anak yang ada di India tanpa pandang bulu. Bill
Gates mengharapkan dengan bantuannya anak-anak di seluruh dunia akan mendapat
kehidupan yang lebih baik walau hanya karena pemberian vaksin saja.
9.
Permasalahan Mendasar Dalam
Filantropi
9.1
Kritik Penghindaran Terhadap Pajak
Foundation menciptakan kelompok orang kaya yang dapat
memberikan bantuan filantropi. Ada pandangan skeptis terhadap orang kaya di AS yang
mengatakan bahwa mereka dapat memilih: apakah saya akan menyumbang atau
membayar pajak? Kaum skeptis mengatakan bahwa filantropi itu hanya pengalihan
uang dari negara kepada para miliarder. Jadi bukannya negara yang menentukan
uang para miliarder itu, justru mereka sendiri yang bakal memutuskan ke mana
uang tersebut akan mengalir. Namun Bill & Melinda Gates membantah hal tersebut
dan mengatakan justru inilah saatnya orang-orang kaya di dunia memanfaatkan
kesempatan untuk memperbaiki kondisi masyarakat dunia. Walaupun banyaknya
pandangan miring terhadap lembaga filnatropi, semua orang tidak dapat
memungkiri bahwa dengan adanya orang-orang seperti Bill Gates, banyak
permasalahan yang tidak dapat ditangani oleh pemerintah dapat lebih teratasi
dengan lebih baik. Kedermawanan mereka juga selain meningkatkan citra para
filantropist tersebut, juga dapat membawa nama baik bagi negara mereka dan
tentunya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dunia yang masih banyak yang
terabaikan dan belum mendapat pertolongan.
9.2
Efektivitas
Program
Program penanganan polio menjadi
salah satu konsen yayasan Bill & Melinda Gates di India yang bekerja sama
dengan Rotary Club dan pemerintahan India. Ada beberapa cara yang digunakan
dalam pemberian bantuan oleh yayasan ini. Bill dan Melinda Gates menetapkan
prioritas menyeluruh dalam pemberi hibah, yang kemudian dibuat rancangan strategi
untuk memenuhi tujuan yayasan ini. Lembaga ini telah mengembangkan serangkaian
proses yang berguna untuk memutuskan bagaimana cara untuk menghabiskan waktu,
tenaga, dan uang untuk mencapai tujuan lembaga ini untuk orang banyak.
Dalam memaksimalkan target yang
ingin dicapai Gates foundation ada strategi yang dikembangkan secara
berkesinambungan. Proses terbaru yang dilakukan adalah mencakup siklus
berkelanjutan yang terdiri empat tahapan, yaitu: siklus yang pertama adalah develops
strategy (yang terdiri dari kemampuan melihat
ruang lingkup masalah dan kesempatan
yang tersedia; selanjutnya memilih dan mengartikulasikan pilihan strategi; ketiga, mengembangkan rencana pelaksanaan dan anggaran), dilanjutkan dengan makes
grant (hal ini dilakukan dengan cara mencari mitra dan mempertimbangkan
hibah yang akan mendukung tujuan yayasan ini. Biasanya dibuat tiga sampai lima
tahun jangka pemberian hibah yang dilanjutkan dengan membangun kesepakatan
formal yang mencakup hasil yang diharapkan),. Langkah ketiga adalah measures
progress (yaitu membuat pengukuran dan penginformasian dengan tujuan
yang jelas, spesifik dan penting, selanjut membantu proses adaptasi, dan mengembangkan inisiatif program) dan yang terakhir adalah adjustment
strategy (dalam proses ini CEO
akan menentukan apakah program akan dilanjutkan dan melakukan beberapa
penyesuaian). Siklus ini berkembang dan meningkatkan bersama dengan ‘peering learning’ dari penerima, pemberi
dana dan mitra lembaga ini. Lembaga ini berkomitmen untuk melaporkan apa yang
telah pelajari pada tahap kunci dari proses pemberi hibah. Dokumen
berjudul, Siklus Hidup Strategi yaitu
panduan yang menjelaskan secara rinci bagaimana lembaga ini mengembangkan dan
menyempurnakan strategi pemberian hibah kepada masyarakat yang membutuhkan
Dokumen strategi ini diluncurkan ke publik pada bulan April 2007. Dengan struktur
program tersebut, diharapkan salah satu program besar yang didanai Bill and
Gates Foundation di India yaitu dalam hal imunisasi polio dapat terawasi dan
terlaksana dengan lebih baik dari sebelumnya. Dengan pengawasan dan strategi
yang baik Bill & Gates Foundation telah membuktikan mengurangi kasus polio
di India yang awalnya 200-an kasus, menurun menjadi 41 kasus pada 2010.
9.3
Akuntabilitas
dan Legitimasi
A private foundation
is a nongovernmental, nonprofit organization with funds (usually from a single
source, such as an individual, family or corporation) and program managed by
its own trustees or directors. It is established to aid social, educational,
religious or other charitable activities, primarily through grantmaking.
Private foundations are generally founded by an individual, a family or a group
of individuals, and are organized either as a nonprofit corporation or as a
charitable trust. –By Joanne Fritz[2]
Pada definisi di atas disebutkan bahwa Bill &
Melinda Gates Foundation mengelola dana yang dimilikinya terutama dengan
menggunakan skema grant making.
Secara umum, grant making adalah skema penyaluran dana hibah dari privat
foundation bagi lembaga nonprofit atau organisasi nirlaba. Dana hibah tersebut
disalurkan guna mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh organisasi nirlaba di
bidang keagamaan, budaya, sosial, lingkungan dan kemanusiaan. Mengelola dana
menggunakan skema grant making,
tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Untuk mencapai visi organisasi, mungkin
akan jauh lebih sederhana jika mereka mengelola program atau kegiatannya secara
langsung, dibanding harus melalui ‘tangan-tangan’ orang lain. Dalam pengelolaan yayasannya, laporan keuangan dari Bill and
Melinda Gates Foundation untuk
setiap tahunnya akan di-posting pada musim panas tahun berikutnya, sedangkan jenis
pendanaan dari 990-PF dilaporkan
pada musim gugur tahun berikutnya. Pada Oktober 2006,
pengurus Bill and Melinda Gates Foundation menciptakan struktur dua entitas pendanaan
yaitu: Bill & Melinda Gates
Foundation (berbentuk yayasan)
dan Bill & Melinda Gates Foundation Trust (dalam bentuk kepercayaan). Kedua entitas yang bebas
bebas pajak untuk kategori yayasan swastayang memiliki
struktur pengelolaan yang jelas sebagai sebuah badan amal resmi. Di dunia berkembang, yayasan ini berfokus pada peningkatan kesehatan dan
mengurangi kemiskinan seperti salah satu contoh programnya dilaksanakan
di India. Sedangkan di Amerika Serikat sendiri, yayasan ini mendukung program yang terkait dengan pendidikan. Pada
wilayah lokal yayasan ini mempromosikan strategi dan program yang membantu
keluarga berpenghasilan rendah.Sebelum kematiannya, Warren Buffett
(salah satu orang terkaya dii Amerika serikat yang juga seorang philanthropist
telah menyumbangkan sebagian besar asset yang ia miliki ke Bill and Melinda
Gates Foundation). Ia berharap hartanya dapat dikelola oleh yayasan Bill and
Melinda Gates untuk member kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat yang
membutuhkan. Modal utama Buffett dalam menyerangkan asetnya ke yayasan tersebut
adalah kepercayaan yang untuk mengelola aset investasi dan
transfer hasil untuk yang diperlukan untuk mencapai tujuan amal dari
yayasan tersebut.
10.
Bill
Gates dan Kekuatan Yang Dimiliki Seorang Pebisnis Filantropist
Bill
gates adalah orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama beberapa tahun.
Pada tahun 2000 mulai beralih pada kegiatan filantropidan telah menghabiskan
dana sekitar 2,3 milliar dollar AS untuk membantu program vaksinasi 80 juta
anak di negara miskin. Total donasi yang diberikan Bill Gates sampai saat ini
melebihi donasi yang dilakukan oleh John. D. rocketfeller, yang mulai
memberikan donasi sejak ia menjadi juru tulis di Clevelend and pada akhir
hidupnya telah memberikan 550 juta dollar AS. Para philanthropist saat ini lebih
cenderung dapat mempengaruhi segmen-segmen politik daripada para politikus
sendiri. Saat ini para pebisnis justru mendapat akses yang lebih banyak ketika
memutuskan untuk menjadi pebisnis philantropist daripada hanya menjadi seorang
politikus. Contoh pengaruh Bill Gates terhadap pemimpin dunia adalah ketika ia
disambut dengan hangat oleh adalah Presiden Cina, Jiang Zemin, dan dapat
bertemu dengan pemimpin itu dua kali dalam delapan bulan. Hal ini sangat jauh
bila dibandingkan Bill Clinton yang hanya dapat bertemu sekali. Dunia patut
berterima kasih terhadap orang-orang seperti Bill Gates, karena selain
memperluas jaringan bisnisnya, ia juga telah melakukan lobi-lobi politik dengan
banyak tokoh-tokoh politik untuk mengubah keadaan dunia, dengan kesadaran
mereka sebagai philanthropist untuk mengubah dunia kearah yang lebih baik.
11.
Kesimpulan
Bill
& Melinda Gates Foundation (B & MGF atau Gates Foundation) merupakan yayasan
pribadi (private foundation) yang terbesar di dunia yang dioperasikan secara
transparan, Yayasan ini didirikan oleh Bill dan Melinda Gates dan telah
menjalankan program bantuan yang berguna bagi human development baik di negaranya maupun masyarakat lain di
bebagai belahan dunia. Salah satu kegiatannya adalah memberikan vaksin terhadap
165 juta anak-anak di India. Yayasan Bill Gates tidak bekerja sendiri, yayasan
ini dibantu Rotary International dan mitra dalam Global Polio Eradication
Initiative (GPEI)---yang terdiri dari Organisasi Kesehatan Dunia, UNICEF, dan
US Centers for Disease Control dan Prevention. Organisasi Rotary Internasional memiliki
relawan 1,2 juta yang terdiri dari pria dan wanita dan petugas kesehatan,
dilengkapi dengan hampir 200 juta dosis vaksin, yang pergi dari rumah ke rumah
dan bekerja di tempat-tempat umum dan pusat pelayanan masyarakat untuk memberi
vaksin polio bagi anak di bawah usia lima tahun. Untuk berhasil, di India
mereka harus mencakup negara sebesar “Eropa Barat” dalam enam hari. Berkat
kerja keras dari pihak di atas, penjangkitan virus polio dapat pada tahun 2010
turun hingga 99 persen dan hanya diderita oleh 41 orang anak . Kerja keras Bill
gates telah terbayar, namun bantuan yang berkelanjutan akan selalu dilakukan
karena penyebaran virus yang besar mungkin dapat terjadi lagi.
References:
Heertz, Noorena. 2001. “Evangelical
Enterpreneurs”, dalam Silent Takeover.
London: Random House. Pp.200-216
Himmelfrab, Gertrude. 1997. The Age of Philantrophy”, the Wilson
Quartely. Vol.21. no.2. pp.48-55.
Vogel Ann, 2006. “Who’s Making Global
Civil Society: Philantrophy and US Empire in The World Society.” British Journal of Sociology. Vol. 7 no.
4. Pp.635-655.
WHO Media Centre. 2003. India launches
largest ever campaign to tackle polio epidemic (http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2003/pr8/en/
dikutip pada 26 Juni 2011)
[1] Sejak tahun 1988, Rotary International dan mitra dalam Global Polio Eradication
Initiative (GPEI) - Organisasi Kesehatan Dunia, UNICEF, dan US Centers for Disease Control dan Prevention
- telah bekerja untuk menghapus polio dari muka bumi. Sebuah layanan organisasi yang
memiliki relawan 1,2 juta yang terdiri dari pria dan wanita. Rotary mulai member
imunisasi polio pada tahun 1985 dan menjadi mitra dalam GPEI tiga tahun kemudian.Tanggung
jawab utama Rotary adalah penggalangan dana, advokasi, dan perekrutan relawan.
Untuk saat ini, Rotary telah menyumbangkan lebih dari US $ 900 juta untuk upaya
pemberantasan polio. Anggota Rotary club secara sukarela waktu dan sumber daya
pribadi untuk mencapai lebih dari dua milyar anak di 122 negara dengan vaksin
polio.
[2] Joanne Fritz telah mengabdikan dirinya untuk bekerja
pada perusahaan nirlaba selama 30-tahun. Pada awal karirnya ia mengajar
di perguruan
tinggi, dan tingkat universitas. Dia juga
memegang posisi manajemen senior di dua organisasi nirlaba nasional dan dua universitas. Fritz menjabat pada papan nirlaba banyak dan dipilih untuk berpartisipasi dalam program kepemimpinan
di dua kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar